Diskusi Karya Sastra Terpanjang di Dunia asal Indonesia

Wijaya, Jakarta 16 Juli 2024, team dari Gateway Solutions Indonesia, (GSI) Harry Renanda dan Mubarika mengadakan pertemuan dengan Prof. Mukhlis PaEni seorang Sejarawan, Budayawan dan penulis buku bersama Bapak Hakim Satar seorang produser TVC dan Dinda seorang sutradara yang bermukim di LA, Amerika Serikat. Diskusi membahas I La Galigo sebuah karya sastra terpanjang di dunia asal Indonesia yang lebih panjang daripada epik India, Mahabarata, dan Ramayana. Juga nisbi lebih panjang daripada epik Yunani, Homerus (indonesia.go.id 15 Februari 2019). I La Galigo merupakan Kitab kuno berbentuk puisi ini berisi mitos penciptaan dari peradaban Bugis. Bahkan bagi sebagian masyarakat Bugis yang masih menganut agama lokal, yakni kepercayaan Tolotang, posisi I La Galigo ialah kitab suci.

I La Galigo mengandung banyak ajaran moral dan nilai-nilai sosial yang penting, seperti kesetiaan, keberanian, dan keadilan. Kisah ini juga menggambarkan struktur sosial dan budaya masyarakat Bugis pada masa itu. Sebagai informasi, naskah kuno La Galigo telah ditetapkan UNESCO sebagai Memory of the World. Yang berarti sejak 2011, kini dan juga nanti ke depan, seluruh upaya pelestarian khasanah La Galigo bukan saja hanya menjadi tanggung jawab masyarakat pewaris budaya Bugis secara ekslusif yaitu keberadaan Bissu, tapi juga harus menjadi tanggung jawab negara atau perintah selaku stake holder pengusul ke UNESCO. Pengajuan I La Galigo ke UNESCO juga tak lepas dari pemerintah Belanda yang sudah mengarsipkan cukup banyak naskah-naskah I La Galigo yang sudah ditemukan.

Diskusi yang berjalan serius tapi santai ini membahas kemungkinan untuk mengangkat kisah I La Galigo ke dalam media yang lebih modern seperti ebook, film dan perangkat digital lainnya agar karya ini bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas pada umumnya dan khususnya generasi muda.

Di samping pembahasan yang menarik soal karya I La Galigo, muncul juga pembahasan lainnya terkait ribuan folklore yang ada di Indonesia yang masih dapat diangkat melalui media modern.

Semoga dari pertemuan ini, dapat terjalin kerjasama yang menghasilkan sebuah karya yang membuat generasi muda dapat lebih mengenal dan menghargai karya hasil dari bangsa sendiri.
(redaksi-Harry)